Tabik,
Mengapa
kau harus bersusah payah merobohkan jati dirimu hanya untuk seseorang yang
jangankan peduli, melihatmu saja tak sudi. Kau bayangkan keindahan musim semi,
yang datang justru hujan yang tak ada henti. Kau dikoyak perasaan tak
bersasaran.
Mengapa
kau selalu berada di garis terdepan mengulurkan tangan agar ia tak terjatuh,
tapi kau justru menceburkan dirimu sendiri kedalam lubang yang paling dalam.
Mengapa kau selalu sigap untuk menyiapkan kaki agar ia tak tersandung, namun
kau malah tersungkur.
Mengapa
kau merelakan semua waktumu untuknya sedang ia tidak pernah sedikitpun
menyisihkan waktu untukmu.
Kau pikir
semua perjuanganmu untuknya akan membuatnya luluh lalu perlahan melihatmu. Tidak.
Kau hanya membunuh dirimu sendiri dengan mencintai orang yang tidak akan mampu
kau genggam walau hanya bayangnya saja.
Ada
kalanya kau perlu menepis semua rasa yang ada. Berhenti menjadi manusia bodoh
hanya karena cinta yang tak memiliki rasa yang sama. Coba kau tanya hatimu,
seberapa banyak goresan luka yang
sebenarnya kau ciptakan sendiri.
Kau
terlalu istimewa untuk orang yang berulang kali membuatmu kecewa. Kau terlalu
berharga untuk seseorang yang tak pernah menganggapmu ada.
Komentar
Posting Komentar